.:: Nhie

  • Review
  • Kuliner
  • Jalan – jalan
  • Kopdar
  • Life Story
  • Parenting

Pengalaman Saya Saat Menetap di Daerah KLB Difteri

Posted on December 12, 2018
DIfteri

Difteri

Sumber foto : capellaproject.com

Semua bermula saat membaca di media online dan televisi, ketika Jakarta berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Sejak 6 tahun lalu saya menetap di Jakarta. Saya jadi merasa khawatir sebagai ibu baru, anak saya, Qisya, saat itu masih berusia 1 tahun. Apalagi daerah belakang tempat tinggal saya adalah perumahan padat penduduk dan anak saya mulai suka bermain di luar rumah bersama anak-anak sekitar rumah. Sudah sewajarnya saya menjadi khawatir.

Syukurlah ketika KLB Difteri ada jadwal imunisasi anak saya, jadi saya dapat berbicara dengan dokter anak yang menangani anak saya dari bayi. Saat saya baru masuk ruang prakteknya, dokter anak tersebut menjelaskan tentang penyakit difteri.

Penyebab dan Gejala Difteri

Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, terkadang mempengaruhi kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae. Difteri termasuk penyakit yang sangat menular dan penularannya melalui percikan ludah pengidap difteri di udara saat bersin atau batuk. Bisa juga dari barang-barang pribadi pengidap yang telah terkontaminasi bakteri.

 Adapun beberapa gejala difteri, di antaranya:

  • Terdapat lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan yang menutupi tenggorokan dan amandel.
  • Demam diatas 38° celcius dan menggigil.
  • Tenggorokan sakit dan suara serak.
  • Kesulitan bernapas dan menelan.
  • Terdapat pembengkakan kelenjar getah bening dan terasa sakit.
  • Pilek yang awalnya cair namun menjadi kental dan kadang-kadang bercampur darah.

Pada tahap yang parah, terjadi komplikasi difteri, di antaranya :

  • Permasalahan pernapasan, saat selaput putih keabu-abuan menutupi tenggorokan yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas biasanya akan dibuatkan lubang di pipa saluran pernapasan atas (tracheotomy).
  • Kerusakan pada jantung, yang disebabkan karena toksin difteri masuk ke jantung yang membuat peradangan otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak.
Saat Anak Demam

.

Saya sempat merasa kalau Qisya terkena difteri karena sempat demam, batuk, dan pilek. Jadi parno sendiri dan bergegas membawanya ke dokter. Syukurlah dia cuman terserang batuk dan pilek saja. Keesokan harinya, dia sudah tidak demam lagi. Jadi dokter hanya memberinya sirup obat batuk. Tinggal di daerah KLB difteri mending rada takut sedikit dibandingkan anak kita terlambat ditangani.

Pengobatan Difteri

Sebelumnya, dokter harus benar-benar mendiagnosis orang terduga tertular difteri dengan melakukan pemeriksaan fisik seperti demam dan adanya pembengkakan di kelenjar getah bening dan terdapat salaput putih keabu-abuan ditenggorokan dan amandel. Selanjutnya, harus benar-benar diisolasi guna mencegah penularan. Dalam masa isolasi, akan disuntikkan antitoksin difteri dan antibiotik. Disarankan untuk bed rest apalagi jika ada komplikasi ke jantung.

Penanggulangan Wabah Difteri oleh Pemerintah

Outbreak Response Imunization Difteri

Outbreak Response Imunization Difteri

Sumber foto : kemensesRI

Upaya untuk menanggulangi wabah difteri, pemerintah melaksanakan Outbreak Response Imunization Difteri (ORI Difteri). Di tahap awal dilaksanakan imunisasi ini untuk anak usia 1 – < 19 tahun. Vaksin dilakukan di sekolah-sekolah, puskesmas, dan posyandu serta rumah sakit. Diharapkan dengan dilaksanakannya ORI Difteri ini memutus rantai penularan difteri.

Qisya pun tak luput dari ORI difteri ini meski pada usia 2, 4, dan 6 bulan telah lengkap imunisasi DTP, HB dan Hib tetap harus diberikan. Jadi, ORI 1 diberikan usia 18 bulan , ORI 2 di usia 20 bulan, dan ORI 3 diberikan pada usia 2 tahun. Syukurlah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan cepat tanggap untuk KLB difteri ini. Semakin banyak anak terselamatkan dari difteri ini.

« So Good Spicy Chicken Strip, Jawaranya Chicken Strip!
Beli tiket nonton bioskop online atau Offline? »

33 Responses

Comment navigation

Newer Comments →
  1. Mydaypack says
    February 12, 2019 at 13:48

    Artikel yg infirmatif dan bermanfaat. Tp sy bacanya agak berat tulisannya, apa krn basic sy yg beda ya Hahahaa

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:21

      makasih kak. 🙂

      Reply
  2. Mamie says
    February 12, 2019 at 14:20

    Lihat Qisha di foto jadinya sedih, semoga sehat selalu ya Qisha

    Kapan ada adeknya?

    hihihihi

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:22

      terima kasih mamie.

      adek? doakan saja 🙂

      Reply
  3. icha afriza says
    February 12, 2019 at 14:35

    Syukurlah sudah ada penanganannya, sehingga pada tidak menanggung tumbuh kembang anak.
    Karena gejala sakit pada umumnya badan Demam entah itu pada anak kecil ataupun dewasa.
    Tetap sehat buat dedek Qisha

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:22

      Alhamdulillah ya kemkes cepat tanggap untuk KLB difteri ini.

      Reply
  4. tayatumada says
    February 12, 2019 at 16:42

    waktu lagi marak-marakny wabah difteri di jakarta sy juga sempat parno pas mau ke jakarta soalny belm perna di imunisasi difteri. tp untungnya pas berkunjung ke rumah tante waktu di sekit rumahny ada imunisasi untuk semua warganya, sypun ikutan diimunisasi waktu itu hehe

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:24

      iya saya juga parno kak. Qisya sudah lengkapmi imunisasi difterinya, kata dokternya mesti dilang lagi dari awal.

      Reply
  5. Dawiah says
    February 12, 2019 at 18:09

    Bahaya pale itu penyakit difteri di?
    Padahal dulu waktu anak sulungku seusia Qisya, pernah juga mengalami penyakit dengan gejala seperti difteri itu. Demam tinggi disertai sulit bernapas dan menelan. Pilek juga tapi tidak sampai bercampur darah.
    Oleh mama saya, si sulung hanya digosok pakai bawang merah yang dicampur dengan minyak kayu putih, alhamdulillah tidk sampai tiga hari si sulung sembuh.
    Hanya saja saya tidak tahu apakah itu difteri atau bukan.

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:26

      kata dokterya sih kalau sudah sampe ada bintik2 putih dilangit-langit mulut trus menutupi jalan nafas itumi difteri.

      Kalau Qisya demam 3hari, hari keempatnya sy bawami ke dokter. parno bela.:)

      sehat2 terus anak sulung ta

      Reply
  6. bisot says
    February 12, 2019 at 18:23

    Behhh baik mengungsiki dulu kalau begitu kejadiannya takutnya menukar ke keluarga

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:27

      deh mesti di isolasi daeng

      Reply
  7. lelakibugis says
    February 12, 2019 at 19:22

    alhamdulillah Qisya tidak terdampak Difteri. sehat-sehat selalu yah nak. jangan bikin Ummi Nhie khawatir lagi.

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:27

      Alhamdulillah. terima kasih om

      Reply
  8. daeng ipul says
    February 12, 2019 at 21:06

    Sebelumnya saya selalu kira difteri itu penyakit pencernaan. Kayak muntaber. Tenyata bukan ya? Saya baru tahu banyak setelah baca kasus yang lagi ramai kemarin.

    Semoga Qisya sehat terus ya nak :*

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:28

      bukan daeng.disentri itu yg kayak muntaber

      Terima kasih om

      Reply
  9. Adda says
    February 12, 2019 at 23:01

    Semoga Qisya sehat terus ya. Tindakan pencegahan ini sudah tepat segera dilakukan apalagi mengingat yang banyak terdampak adalah anak-anak.

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:28

      iya. alhamdulillah kemkes cepat tanggap untuk KLB difteri ini

      Reply
  10. Eryvia Maronie says
    February 13, 2019 at 08:53

    Saya dulu pikir penyakit Difteri itu sama dengan Disentri, penyakit pencernaan, hahah…

    Reply
    • Nhie... says
      February 18, 2019 at 21:30

      beda kak, difteri lebih ke pernasapasan.

      Reply

Comment navigation

Newer Comments →

Leave a comment

Leave a comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Archives

Recent Posts

  • Beli tiket nonton bioskop online atau Offline?
  • Pengalaman Saya Saat Menetap di Daerah KLB Difteri
  • So Good Spicy Chicken Strip, Jawaranya Chicken Strip!
  • Keseruan Viva Lova Blogger Gathering di Dunia Fantasi
  • Cegah Infeksi Saluran Kemih dengan Prive Uri-cran

Member In

Blogger Perempuan
 

CyberChimps WordPress Themes

© Nhie...